Thursday, December 8, 2016

sejarah kota lampungku

Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khasanah adat budaya di Nusantara yang tercinta ini. Oleh karena itu pada zaman VOC daerah Lampung tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.
Tatkala Banten dibawah pimpinan Sultan Agung Tirtayasa (1651-1683) Banten berhasil menjadi pusat perdagangan yang dapat menyaingi VOC di perairan Jawa, Sumatra dan Maluku. Sultan Agung ini dalam upaya meluaskan wilayah kekuasaan Banten mendapat hambatan karena dihalang-halangi VOC yang bercokol di Batavia. Putra Sultan Agung Tirtayasa yang bernama Sultan Haji diserahi tugas untuk menggantikan kedudukan mahkota kesultanan Banten.
Dengan kejayaan Sultan Banten pada saat itu tentu saja tidak menyenangkan VOC, oleh karenanya VOC selalu berusaha untuk uasai kesultanan Banten. Usaha VOC ini berhasil dengan jalan membujuk Sultan Haji sehingga berselisih paham dengan ayahnya Sultan Agung Tirtayasa. Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Haji meminta bantuan VOC dan sebagai imbalannya Sultan Haji akan menyerahkan penguasaan atas daerah Lampung kepada VOC. Akhirnya pada tanggal 7 April 1682 Sultan Agung Tirtayasa disingkirkan dan Sultan Haji dinobatkan menjadi Sultan Banten.
Dari perundingan-perundingan antara VOC dengan Sultan Haji menghasilkan sebuah piagam dari Sultan Haji tertanggal 27 Agustus 1682 yang isinya antara lain menyebutkan bahwa sejak saat itu pengawasan perdagangan rempah-rempah atas daerah Lampung diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC yang sekaligus memperoleh monopoli perdagangan di daerah Lampung.
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari Sultan Haji dan ia mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini ternyata tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yag dicari-carinya. Agaknya perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung yang dirintisnya mengalami kegagalan, karena ternyata tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan Sultan Haji yang bersekutu dengan kompeni, tetapi banyak yang masih mengakui Sultan Agung Tirtayasa sebagai Sultan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.
Sementara itu timbul keragu-raguan dari VOC apakah benar Lampung berada dibawah Kekuasaan Sultan Banten, kemudian baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas Lampung tidak mutlak.
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "Jenang" atau kadangkadang disebut Gubernur hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada).
Sedangkan penguasa-penguasa Lampung asli yang terpencar-pencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "Adipati" secara hirarkis tidak berada dibawah koordinasi penguasaan Jenang/ Gubernur. Jadi penguasaan Sultan Banten atas Lampung adalah dalam hal garis pantai saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil-hasil bumi terutama lada, dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Selanjutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 ia menduduki daerah Semangka dan tidak mau melepaskan daerah Lampung kepada Belanda karena Raffles beranggapan bahwa Lampung bukanlah jajahan Belanda. Namun setelah Raffles meninggalkan Lampung baru kemudian tahun 1829 ditunjuk Residen Belanda untuk Lampung.
Dalam pada itu sejak tahun 1817 posisi Radin Inten semakin kuat, dan oleh karena itu Belanda merasa khawatir dan mengirimkan ekspedisi kecil di pimpin oleh Assisten Residen Krusemen yang menghasilkan persetujuan bahwa :
Radin Inten memperoleh bantuan keuangan dari Belanda sebesar f. 1.200 setahun.
Kedua saudara Radin Inten masing-masing akan memperoleh bantuan pula sebesar f. 600 tiap tahun.
Radin Inten tidak diperkenankan meluaskan lagi wilayah selain dari desa-desa yang sampai saat itu berada dibawah pengaruhnya.
Tetapi persetujuan itu tidak pernah dipatuhi oleh Radin Inten dan ia tetap melakukan perlawanan-perlawanan terhadap Belanda.
Oleh karena itu pada tahun 1825 Belanda memerintahkan Leliever untuk menangkap Radin Inten, namun dengan cerdik Radin Inten dapat menyerbu benteng Belanda dan membunuh Liliever dan anak buahnya. Akan tetapi karena pada saat itu Belanda sedang menghadapi perang Diponegoro (1825 - 1830), maka Belanda tidak dapat berbuat apa-apa terhadap peristiwa itu. Tahun 1825 Radin Inten meninggal dunia dan digantikan oleh Putranya Radin Imba Kusuma.
Setelah Perang Diponegoro selesai pada tahun 1830 Belanda menyerbu Radin Imba Kusuma di daerah Semangka, kemudian pada tahun 1833 Belanda menyerbu benteng Radin Imba Kusuma, tetapi tidak berhasil mendudukinya. Baru pada tahun 1834 setelah Asisten Residen diganti oleh perwira militer Belanda dan dengan kekuasaan penuh, maka Benteng Radin Imba Kusuma berhasil dikuasai.
Radin Imba Kusuma menyingkir ke daerah Lingga, namun penduduk daerah Lingga ini menangkapnya dan menyerahkan kepada Belanda. Radin Imba Kusuma kemudian di buang ke Pulau Timor.
Dalam pada itu rakyat dipedalaman tetap melakukan perlawanan, "Jalan Halus" dari Belanda dengan memberikan hadiah-hadiah kepada pemimpin-pemimpin perlawanan rakyat Lampung ternyata tidak membawa hasil. Belanda tetap merasa tidak aman, sehingga Belanda membentuk tentara sewaan yang terdiri dari orang-orang Lampung sendiri untuk melindungi kepentingan-kepentingan Belanda di daerah Telukbetung dan sekitarnya. Perlawanan rakyat yang digerakkan oleh putra Radin Imba Kusuma sendiri yang bernama Radin Inten II tetap berlangsung terus, sampai akhirnya Radin Inten II ini ditangkap dan dibunuh oleh tentara-tentara Belanda yang khusus didatangkan dari Batavia.
Sejak itu Belanda mulai leluasa menancapkan kakinya di daerah Lampung. Perkebunan mulai dikembangkan yaitu penanaman kaitsyuk, tembakau, kopi, karet dan kelapa sawit. Untuk kepentingan-kepentingan pengangkutan hasil-hasil perkebunan itu maka tahun 1913 dibangun jalan kereta api dari Telukbetung menuju Palembang.
Hingga menjelang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan periode perjuangan fisik setelah itu, putra Lampung tidak ketinggalan ikut terlibat dan merasakan betapa pahitnya perjuangan melawan penindasan penjajah yang silih berganti. Sehingga pada akhirnya sebagai mana dikemukakan pada awal uraian ini pada tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung.
Kejayaan Lampung sebagai sumber lada hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah itu. Namun, sayang saat ini kejayaan tersebut telah pudar.yang ada sekaranga adalah bandar lampung menjadi salah satu objek wisata yang menerik di antara nya pulau pasir,pasir putih dan lembah hijau
 
 
 
sumber : http://pemudalampungg.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-kota-lampungku.html

Wednesday, October 12, 2016

Bahasa Inggris tentang Preposition, Conjunction, Interjection

PREPOSITION, CONJUNCTION, INTERJECTION



A.   PREPOTITION
·         Pengertian Prepotition
Prepotition berasal dari kata “Pre” yang artinya before atau dalam bahasa indonesianya sebelum dan “Potition” adalah posisi atau letak. Jadi dapat dirumuskan bahwa prepotition atau kata depan adalah kata yang ditempatkan di depan atau sebelum kata benda untuk menerangkan posisi atau letak dari benda lain yang yang kita maksud.
Contoh:
Ø  His book on the table.
Ø  Her book in the table.
Ø  My book under the table.
Ø  Their tables are out side of the house.
Ø  Our toys is at the wall.
Kata depan on, in, dan under ditempatkan di depan di depan kata benda “the table” untuk menerangkan posisi atau letak dari buku yang dimaksud tergantung pada keadaan posisi yang sebenarnya dari benda tersebut seperti yang tertera pada contoh yang di atas.
            Contoh-contoh lain akan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang apa kata depan itu sebenarnya.
            Bandingkan!
Ø  My car inside the garage.
Ø  My car outside the garage.
Ø  My photo is above the fine place.
Ø  There is a picture on the wall.
Ø  Jhon is at home, where as his father works in his garden.
Prepotition tidak memiliki pola atau ketentuan yang pasti dalam pemakainnya. Jadi kita hanya dapat mempelajarinya dengan cara:
1.      Menghafalkan pola pemakaian kata depan yang tertentu.
2.      Menirukan “English Native Speaker” atau si pembicara asli berbahasa inggris menggunakan kata depan.

Dalam pembahasan “Prepotition” atau kata depan selalu mencakup dua apek yakni tentang:
1.      Kinds of prepotition atau kata depan
2.      Their relationship with other part of speech atau hubungan dengan jenis kata lain.

Kedua aspek diatas mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling isi mengisi satu sama lain secara luwes.
I.                   Kinds of Prepotition (Macam kata depan)
Ø  At                                      : di/pada
Ø  Behind                              : di balik
Ø  Close to                             : dekat
Ø  For                                     : untuk/buat
Ø  In                                       : di/pada
Ø  Into                                   : ke dalam
Ø  By                                     : dengan/oleh
Ø  Up                                     : atas
Ø  Up to                                 : sampai/hingga
Ø  In the middle of                : di tengah-tengah dari
Ø  In the center of                 : di tengah-tengah dari
Ø  In the back of                    :  di belakang dari                              
Ø  In accordance to               : sesuai dengan

Pengertian lain prepotition adalah kata-kata yang bertempat sebelum kata benda (Noun) atau kata ganti (Pronoun) atau preposisi lebih mirip dengan kata depan dalam tatanan bahasa indonesia. Preposisi juga dapat diikuti oleh kata kerja (Verb), asalkan kata kerja (Verb) tersebut berupa atau berbentuk gerund (kata yang di dalam atau biasanya ditambahkan –ing).
Contoh:
Ø  He is talking of emigrating.
Ø  They succeeded in escaping.
Ø  She talked about you.

Biasanya orang akan menemukan masalah dengan preposisi dia harus mengetahui:
Peratama : Apakah dalam setiap kontruksi kalimat sebuah preposisi itu dibutuhkan.
Kedua     : Preposisi yang mana, yang seharusnya digunakan ketika seorang membutuhkan.
            Preposisi biasanya bertempat atau mendahului noun (kata benda) dan kata keterangan (complement). Preposisi itu berlaku dalam dua kontribusi kalimat yakni ketika informal (tidak resmi), preposisi bisa di letakkan di akhir dan di letakkan di muka jika keadaan formal.
            Contoh :
1.      Preposisi dalam kalimat Tanya. Prepotition + whom/which/what/where/when
Ø  Two whom were you talking? Kamu berbicara kepada siapa? (formal).
Ø  Who were you talking? Kamu berbicara kepada siapa tadi? (informal).
2.      Preposisi dalam relative clause. Preposisi dalam relative clause yang biasanya ditempatkan sebelum whom/what dapat di taruh di akhir klausa. Kemudian relative pronounnya di hilangkan.
Ø  The people with whom I was traveling. (orang-orang yang berpergian dengan saya). (formal).
Ø  The people I was traveling . (Orang-orang yang dengan saya berpergian) (informal)
Ø  The company from which I hire my TV set (Perusahaan yang darinya saya menyewa pesawat televise) (formal)
Ø  The company I hire my TV set from (Perusahaan yang darinya saya menyewapesawa televise) (informa)
Berikut ini preposisi dan penggunaannya, dan beberapa macam contoh preposisi dan kegunannya serta contohnya:
a.       About and around
Keduanya dapat dipakai dengan arti “Kira-kira” atau “Sekitar”
Ø  I’II be here about / around 6.00 o’clock
Saya akan ke sini kira kirasekitar jam 6
Ø  There are about/around twenty people in the room
Ada kira-kira 20 orang di dalam ruangan ini
Ø  There are not many restaurant about/around here
Restoran di sekitar sini tidak banyak.
b.      About/on
Keduanya dapat dipakai dengan arti tetang. Bedanya: about  terkesan informal sedangkan on terkesan formal dan ilmiah.
Ø  After seeing dance with wolves the student talked about  the Sioux people. (Setelah melihat DEnce with wolves, murid-murid berbicara tentang orang-orang Sioux).
Ø  Benjamin Lee Whorf was an America linguist who wrote books on America Indian languages (Benjamin Lee Whorf adalah seorang ahlinbahasa Amerik yang telah menulis beberapa buku tentang bahasa America Indian).
c.       Above : Lebih tinggi
Over : tepat di atasnya
On : di atas (menyentuh)
Ø  A Place which is 1000 m above sea level must be very cold.
Tempat 1000 meter di atas permukaan laut pasti dingin.
Ø  The ceiling lamp is over  my head.
Langit-langit lampu itu pas di atas kepala saya.
Ø  Mother puts the plates on  the table
Ibu menaruh piring-piring di atas meja.
d.      Across:  ke seberang
Across from:  opposite: bersebrangan
Ø  We walked aacross the busy street carefully.
Kita berjalan ke seberang jalan yang ramai dengan hati-hati.
Ø  Our office is across from/opposite “Sahid Tours”.
Kantor kami bersebrangan dengan “Sahid Tours”.
e.       Against: Menentang
Ø  Her father is against  her joining the camping program.
Ayahnya menentang untuk ikut acara kemah
                        Against : melawan
Ø  Greenpaece always fights against tall kind of pollution.
Greenpeace selalu melawan dengan berbagai macam polusi.
f.       Along: sepanjang
Ø  We took a boat ride along the Musi river.
Kita menaiki mesin boat sepanjang sungai Musi.
g.      Amid, among, between
Amid dan among: di antara banyak benda atau orang.
Ø  The ticket is lost amid my books.
Tiket itu terselip diantara buku-buku.
Ø  The little boy wa lost among a crowd of people at the market
Anak kecil itu tersesat di antara orang-orang di pasar..
                        Amid dapat juga dipakai dengan uncountable nouns.
Ø  I found my handkerchief amid my old clothes.
Saya temukan sapu tanganku di antara baju-baju tuaku..
                        dalam hal ini among  tidak bisa dipakai.
                        Between : di antara dua benda atau barang.
Ø  The little girl sat  between her Mom and Dad.
Gadis kecil itu duduk di antara ibu dan bapaknya.
h.      Around :  ke sekeliling.
Ø  We’ve just run  around the stadium.
Kami bar saja berlari mengelilingi stadion..
i.        At dan in.
Keduanya biasa untuk menerangkan sebuah tempat.
At umumnya mengacu pada tempat yang spesifik. Sedangkan in mengacu kepada tempat yang relative lebih umum.
Ø  We had dinner in a restaurant last night to celebrate my birthday.
Kami makan malam di sebuah restoran untuk merayakan ulang tahunku.
Ø  His sister works at Chase Manhattan Bank.
Saudara perempuannya bekerja di Bank Chase Manhattan.
                        At juga bisa mengacu pada institusi-nya.
Ø  He teaches at Michael Technical School.
Dia mengajar di sekolahan Teknik Michael.

In mengacu pada bangunannya:
Ø  The night watchman sleeps in the school at night.
Penjaga itu tidur di dalam sekolahan pada malam hari.

At dan in, keduanya bisa juga di gunakan untuk menjelaskan nama jalan.
At biasanya dipakai untuk nama jalan plus nomor rumahnya.

Ø  The British Prime Minister, Jhon Mayor, Lives at 10 Downing Street.
Perdana Mentri Inggris Jhon Mayor tinggal di jalan Downing nomor 10.

At, in dan on yang berhubugan dengan waktu:
At berhubungan dengan jam, tengah hari, dan  malam.
Ø  Place be here at 10.00 a.m.
Datanglah ke sini tepat pukul 10.00 pagi.
Ø  We arrived at noon, and  at night left the city.
Kami tiba siang hari dan malam harinya menginggalkan kota.

In digunakan untuk menunjukkan nama bulan dan tahun.
Ø  Thanksgiving celebration is in November.
Perayaan hanksgiving/syukuran pada bulan November.
j.        Away (from): menjauh
Ø  The boat sailed away from the harbor.
Kapal itu berlayar menjauh dari pelabuhan.
k.      Before: sebelum
Ø  Soempah Pemoeda was declared long before our independence.
Sumpah Pemuda sudah dideklarasikan jauh sebelum kemerdekaan kita.
                        Before: di depan
Ø  Mr. Soenario spoke before ffifty reporters.
Bapak Soenario berbicara di depan 50 reporter.
                        After: sesudah
Ø  Ronald Reagan become President  after Jimmy Carter.
Ronald Reagan menjadi Presiden setelah Jimmy Carter.
l.        Behind = in the back of: di belakang
Ø  I hid behind/in the back of tree, so my eldr sister didn’t see me.
Saya sembunyi di belakang/di balik pohon, sehingga kakakku (pr) tidak melihatku.
                        In the back of lebih digunakan dalam ragam bahasa percakapan atau ragam informal
m.    Below: lebih rendah
Under/beneath: tepat/langsung di bawahnya.
Underneath: di bawah (menyentuh atau tersembunyi).
Ø  The Death Valley in California is about 100 m below sea level.
Lembah Death di California 100 meter di bawah permukaan laut.
Ø  We were sitting under a mango tree.
Kit duduk di bwah pohon manga.
Ø  My little brother put the key underneath the rug.
Adikku menaruh kunci di bawah permadani.
n.      Beside = next to: di samping (secara fisik tampak)
Beside = in additional to: di samping secara fisik tidak tampak) selain itu.
Ø  In the word “Sioux” the letter “x” stands beside/next to the letter “u”.
Di dalam kata “Sioux”, huruf “x” berada setelah/di samping huruf “u”.
Ø  Beside fruit they also sell rice and spice.
Di samping menjual buah-buahan, mereka mnjual beras dan bambo.
o.      Beyond: di luar batas, jangkauan atau cakupan.
Ø  It’s beyond my capacity to think about supranatural beings.
Itu diluar batasan kemampuan saya untuk berbicara masalah makhluk supanatural.
Ø  Sonia’s sorrow was beyond description.
Kesengsaraan Sania melebihi apa yang digambarkan.
p.      By: oleh
Ø  The Monalisa was painted by  Leonardo da Vinci.
Monalisa di lukis oleh Leonardo da Vinci.
                        By : dengan (sarana)
Ø  She goes to her office by motorcycle
Dia pergi ke kantornya dengan mengguanakan motor.
                        By : dekat sekali
Ø  People now can’t build their houses by the Prambanan Tample.
Orang-orang sekarang tidak boleh membangun rumah di dekat Candi Prambanan.
Sedangkan near biasanya juga digunakan uuntuk menyatsn dekat, tetapi aka sangat terasa berbeda jika dibandingkan dengan by.
Ø  The Mendut Tample is near Borobudur.
Candi Mendut dekat dengan Borobudur.
q.      During : selama (periode tertentu).
Ø  During the war our family lived at small town.
Sejak perang, keluarga kami tinggal di sebuah kota kecil.
Ø  He always felt nervous during the exam.
Dia selalu merasa gemetar elama ujian.
                        For : selama jumlah waktu tertentu).
Ø  I’ve liv in Solo for eight years now.
Saya tinggal di Solo selama 8 tahun.
                        For : untuk
Ø  I’ll write a song for you
Saya akan menulis sebuah lagu untukmu.
                        For : atas
Ø  Thank you for  all your help.
Terima kasih atas semua bantuannya.
r.        From : dari (berhubungan dengan tempat).
Ø  Kalaska was a knight from  De Meno.
Kalaska adalah seorang bangsawan dari De Meno.
s.       In front of : di depan
Ø  Tens of deer usually graze in front of  The Presidential Place Ubud.
Sepuluh rusa biasanya merumput di depan Istana Kepresidenan di Ubud.
t.        Inside :  di dalam (Lingkungan, ruang, atau lingkup yang jelas batas-batasnya).
Ø  There are lots tribal houses inside Taman Mini Indonesia.
Banyak sekali rumah-rumah suku di dalam Taman Mini Indonesia.
                        Into: ke dalam (dalam arti fisik).
Ø  The train is not visible because it has gone into the tunnel.
Kereta Api tidak kelihatan sebab ia telah masuk ke dalam terowongan.
                        Into (yang bukan berarti fisik)
Ø  The U.S. wa dragged into  the senseless war in the Persian Gulf.
United state terserat ke dalam perang yang tak berprikemanusiaan di dalam Teluk Persia.
u.      Of : dari (tempat)
Ø  Don Quixote was a man of La Mancha.
Don Quixote adalah seorang laki-laki dari La Mancha.

Of : dari (waktu)
Ø  Charlie Chaplin is considered the firs comic actor of the 20th century
Charlie Chaplin di anggap sebagai tokoh komik abad ke-20 ini
                        Of : dari (material)
Ø  This table is made of Mahony wood.
Meja ini terbuat dati kayu Mahony.
                        Of: milik
Ø  The mother of Bung Karno was Balinese
Ibu dari Bung Karno adalah orang Bali.
                        Off : menjauh/jauh dari
Ø  We turned off the main road near the rivr
Kami membelok jauh dari jalan utama dekat sungai
                        Off : menjauh (berhubungan dengan waktu/menunda)
Ø  The Committee put off the meeting.
Panitia menund pertemuan.
                        Out of: keluar dari
Ø  The workers walking out the fctory look tired.
Para pekerja yang berjlan keluar dari pabrik kelihatan kelelahan.
v.      Through : melewati/melalui
Ø  if you go from San Francisco to Marin Country you’ll pass through the Golden Gate Bridge.
Jika kamu pergi dari San Francisco ke Marin Country, maka kamu akan melewati pintu Jembatan Emas.
w.    To : ke (tempat)
Ø  We sailed to Alaska is summer
Kami berlayar ke Alaska pada musim panas.
                        To : kepada
Ø  My friend who lives in Hong Kong sends a special calendar to me.
Temanku yang tinggal di Hong Kong mengirimiku kalender.

To : bagi
Ø  To me, it’s big problem
Bagiku ini adalah masalah besar.
                        Toward : ke arah (dalam arti fisik maupun waktu)
x.      With : dengan (instrument)
Ø  I trim the surb with a pair of scissors
Saya memootong semak-semak dengan gunting.
                        With :  dengan (orang)
Ø  I attend the party with my family
Saya menghadiri pesta dengan keluargaku.
y.      Without : tanpa (instrument)
Ø  I can open a bottle of Coke without a bottle opener.
Saya bisa membuka botol Coca-cola tanpa menggunakan pembukanya.
                        Without : tanpa (orang)
Ø  Hendry an American poet, lived alone in Jakarta without his family.
Hendry, seorang pwnyair dari Amerika, prnah tinggal di Jakarta sndrian tanpa keluarganya.
                        Without: tanpa (benda)
Ø  I can live without cigarettes.
Saya bisa hidup tanpa rokok.

1)      Gerund dengan Preposisi
Adakalanya setalah preposisi pasti harus diikuti dengan gerund (kata kerja yang di bendakan, biasanya ditambahi ing).
Contoh :
Ø  He left without paying his bill.
Dia pergi tampa membaar tagihannya.
Ø  Before signing the contract, read the appointment.
Sebelum menandatangani kontrak, baca dulu perjanjiannya.
Ø  She insts on living  him
Dia bersikeras mencintainya.
Ø  The society objected to gambling
Masyarakat menolak judinya.
                        Catatan :
                        Preposisi merupakan kata-kata yang bertempat sebelum kata benda (noun) atau kata
 ganti (pronoun). Atau preposisi hampir sama dengan kata depan dalam tatanan bahasa Indonesia. Preposisi juga boleh di ikuti oleh kata kerja (verb) itu berupa atau bberbentuk gerund (kata kerja yang dibendkan atau biasanya ditambah dengan ing).
II.                Relationship with other part of speech
(Hubungan dengan jenis kata yang lain).

Ada beberapa kata depan yang mempunyai hubungan erat dengan kata-kata yang mendahuluinya. Hubungan tersebutbgitu erat, sehingga kata depan yang di maksud sudah seperti bagian demi kata tersebut, karena tidk pernah digantikan oleh kata depan yang lain. Jenis kata tersebut adalah:
a.       Adjectives/kata sifat
Contoh dalam kalimat:
1.      He was absorbed in his book
Dia tertarik dengan bukunya.
2.      She is afraid/frightened/scared of the dark
Dia takut akan kegelapan
3.      According to Tom it’s 2.30
Menurut Tom sekarang jam 2.30
4.      They are very kind on golf
Mereka sangat hebatdalam golf.
b.      Nouns
Ø  Co-operation with       = kerjasama dengan
Ø  In case of                    = dalam hal/jika
Ø  In accordance to         = menurut/sesuai dengan
Ø  On behalf of                = atas nama
Ø  In return for                = sebagai imbalan dari

c.       Verb
Ø  Consist of              = terdiri dari
Ø  Depend on/upon   = tergantung pada
Ø  Insist on                = menegaskan/mendesak untuk
Ø  Suffer from                       = menderita dari
Ø  Wait for                 = menunggu
Catatan :
Ada beberapa kata kerja tertentu yang dapat diikuti oleh beberapa kata depan yang berbeda dan membentuk pengertian yang khusus. Hal semacam ini merupakan suatu “idiomatic expression” atau ungkapan-ungkapan yang bersifat khusus.
Ø  You look happy
(look = appear = seem = kelihatan)
Ø  He looks at me (melihat)
Ø  He looks for a job (mencari)
Ø  He looks down the other person (meremehkan)
Ø  He looks forward to receiving your letter (mengharapkan)
Ø  Dita runs very fast (berlari)
Ø  His car run over a dog (menabrak)
Ø  I run out of a gas o line (kehabisan)
Ø  A dog run after that girl (mengejar)
Ø  Ect.


·         Penggunaan Prepotition (Kata Depan)
Perturan 1. Anda dapat mengakhiri kalimat dengan prepotition. Jangan gunakan kata prepotition tambahan ketika artinya sudah jelas tanpa mereka.
      Contoh:
Ø  Benar :      where did he go?
Salah :       where did he go to?
Ø  Benar :      where did you get this?
Salah :       where did you get this at?
Ø  Benar :     I will go later
Salah :      I will go later on
                        Perturan 2. Gunakan on untuk menunjukkan waktu kejadian atau peristiwa.
                        Contoh: He was born on Desember 23
                                    We will arrive on the fourth
                        Peraturan 3. Of tidak dapat di gunakan sebagai pengganti have
                        Benar : I should have done it
                        Salah : I should of done it
Peraturan 4. Between merujuk ke dua buah benda. Among digunakan untuk benda yang berjumlah 3 atau lebih banyak.
Contoh : Devide the candy between the two of you
            Devide the candy among the three of you.
Peraturan 5. Into menunjukkan jalan masuk, sedangkan in tidak.
Contoh : Sofia walked into the house
            Sofia was waiting in the house
            Mariam came in to see me today
In adalah bagian dari verb phrase came in, sedangkan to adalah bagiian dari to see.
Peraturan 6. Kata like ketika diginakan untuk perbandingan, adalah prepotition, yang berarti harus diikuti oleh object dari prepotition, bukan dari subject atau  verb. Lalu gunakan kata penghubung (conjunction) as atau as if ketika menunjukkan perbandingan dengan subject atau verb.
            Contoh: You look so much like your mother.
                        Mother adalah objrct dari  prepotition like.
                        You look as if you are angry.
                        As if menghubungkan dua pasang subject dan verb.

B.  CONJUNCTION
CONJUNCTION ( Kata  sambung) adalah kata-kata yang digunakan untuk menggabungkan kata-kata atu kelompok kata atau kalimat, biasanya digunakan Anak Kalimat sebagai Keterangan.
Ø  Altought/even tought/tought (meskipun)
Altought/tought/even tought Agnes is still sick, she decides to go to work.
Ø  As (karena, ketika)
As I was in hurry, I hailed a taxi
As I walking to school, I came across my old friend.
Ø  As a result of, consequently (sebagai akibatnya)
I am late as a result of heavy rains
The bank refuses to help company, consequently it went bankrupt
Ø  As long as, In so far As (sepanjang)
I will help you as long as you need me
Our government will provide the funds insofar as we are able to
Ø  As soon as (segera setelah)
I will call you later as soon as I arrive in Bali
Ø  Because, As, Since, Due to the fact that, Owing to the fact that (karena)
I want to join the Army because I like to devote my life for my country.
I left the party at 10:00 p.m. as I had to get up eraly the next day.
Since the situation was not peaceful outside, you have to stay inside.
Due to the fact that all trains were delayed, the situation was crowded with thousands of passangers.
Owing to the fact that less than half of the members of the club are present to the meeting, the chairman decides to cancel the meeting.
Ø  Besides, In addition (to something) (disamping)
Besides being a teacher, he is also interested in gardening.
In addition to be a singer, she is also a TV presenter.
In addition to teaching, she works as a nurse in a private hospital
Ø  During (selama)
The two presosns didn’t talk during they attended a party last night
Ø  Even if (bahkan, jika, sungguhpun, sekalipun)
We will leave for Jakarta even if it rains.
Even if I had known about the meeting I mightn’t have come.
Ø  For (selama)
I have lived in Magelang for  twenty five years
Ø  For fear that (takut-takut)
Many foreigners will not stay in a hotel for fer that there is a bomb blast.
Ø  However, Yet, Nevertheless, But (tapi, namun)
He was ill however, he managed to do his job
She is funny girl, yet you can’t help liking her.
I can’t go with you. Nevertheless, I appreciate the invitation. Mr.Warno is poor but happy.
Ø  If (jika, seandainya)
If I have much money, I will spend a week in a – three star hotel in Bali.
I would buy a new car if I had much money (BUT I do not have much money).
I would have gone to the USA if had won an “EXTRA JOSS” prize (BUT I did not get the prize)
Ø  In case (kalau-kalau)
You should bring an umberella with you in case it rains.
Ø  In order that (agar supaya)
Team A practices five times a week in order that thecan join a World Cup preliminary round.
Ø  In spite of, inspiteof the fact that/despite, despite the fact that (meskipun)
In spite of the rain, I kept going out.
Nita Thalia came to the show despite her illness.
He works hard day and night in spite of the fact that he is more than 80.
Despite of the fact that she is very well known all over Indonesia, she is very modest.
Ø  In the hope that (dengan harapan)
The Sumantri works day and night in the hope that could change their life.
Ø  Moreover, Furthermore (bahkan lagi pula)
The rent is reasonable, and moreover he location is perfect.
This house is too small for a family of five, and furthermore it is in a bad location.
Ø  No sooner….than (tak lama setelah…kemudian/lalu)
No sooner had she finished her duty than she was asked to do another one.
Ø  Not only…but also (bukan hanya…tetapi juga…), as well as (begitu juga)
Jack is not only smart but also handsome
Sam has lived in United State as well as Australia
Ø  Now that (mumpung, sebab)
now that the chance is coming, Cyntia doesn’t want to lose
Ø  On the other hand (sebaliknya)
It rarely rains in Jogjakarta, but on the other hand it rains a lot in Jakarta
Ø  Once (sekali, pada saat/setelah)
Once a child is in bed, she usually stays there.
Once Prof. Syahrir arrives, we can start the meeting.
Once I make up my mind, I never change it
Ø  Only if (hanya jika)
I will attend the meeting only if I get an invitation card.
Ø  Otherwise (jika tidak)
The food is delicious, but otherwise the place is not comfortable.
Go now, otherwise you miss the plane.
Ø  Provided that (asalkan)
I don’t mind if you want to join us provided that youobey the rules of the game.
You can join this club provided that you can meet the requirements.
Ø  Since (sejak)
She has got married since 1985
Ø  So (maka/jadi)
I had a headache last night, so I went to bed soon.
Ø  So + adjctive/adverb + that… (sangat/sedemikian…sehingga)
She is so beautiful that every boy admires her
The soliders were wounded so seriously that they had to be taken to the hospital.
Ø  So that (sehingga)
W study hard so that we pass the exam.
We travel around Indonesia so that we go a lot of experience for my life.
The shop was closd, so that we went home.
Ø  So…that (begitu…hingga/agar supaya)
Mr. Gomez works so hard that he can provide his family with good and education.
Ø  Such + a + adjective +noun + that…(sangat/sedemikian…sehingga)
It is such a good book that everyone wants to buy
Ø  Therefore. Hence, Accordingly (karena itu)
The CD is not available here therefore you can find in another CD center.
The hotels were built on Puncak hills, hence the name Puncak.
Mr. Smith sked her to leave the prty, accordingly she left.
Ø  Suppose that (andaikan)
Suppose that today is a doomsday, what will we do?
Ø  Till/until (hingga)
Will wait for you until you come back
We all will wait hre until the rain stop.
Ø  Unless (jika tidak)
Unless you have a diploma, you can not apply this job.
Ø  When (ketika, pada saat)
You may start your trip when everything is ready.
When the police came to the spot, the criminal had left away.
When I was student, I went to school by bus.
Ø  Where (dimana)
This is the village where I was born
Ø  Whereas (padahal)
Shinta has got married whereas she is still in university
Ø  Wherever (kemanapun)
Wherever you go, you must take your identification card with you.
Ø  While (sementara)
Please watch my bag while I buy a bus ticket.


C.     INTERJECTION (KATA SERU)

INTERJECTION (Kata Seru) adalah suatu kata yang dipergunakan untuk menyatakan perasaan atau suatu kata yang melukiskan (menggambarkan) keadaan; suka; duka; marah; panggilan; terkejut; dan perasaan yang lainnya.
CONTOH:
·  Hurra !             :  hore !                                   
·  Huzza !            : hee !
·  Ah !                 : ah!
·  Bravo !            : bagus!, baik sekali!
·  Lo !                 : lihatlah!
·  Fie !                 : cis !
·  Pish !               : cis !
·  Tut ! tut !         : ah masa!
·  Hollo !             : halo!
·  Hello !             : hallo!
·  Hem !              : hem! 
·  Ah !                 : aduh ! ah ! O!                      
·  Aha !               : aha !
·  Well !              : baiklah !
Dan masih banyak lagi kata seru yang lainnya yang dipergunakan dalam percakapan (pembicaraan) sehari-hari.
Kata seru maknanya tergantung pada intonasi (tekanan) atau cara pengucapannya.
CONTOH KATA SERU DALAM PENGUNGKAPAN ATAU KALIMAT:
·  Well ! shall come there soon
(Baiklah! Aku akan datang kesana segera)
·  Bravo ! that is a true question!
(Bagus ! itu pertanaan yang benar)
·  Thank God ! I succes !
(Syukurlah ! aku behasil !)
·  Hello ! How do you do ?
(Hallo ! apa kabar ?)
·  Let see me !
(Tunggu !)
·  It is lucky ! you come
( Beruntung ! kau datang)
·  I am lucky today !
(Aku beruntung hari ini !)
·  To think that he is stupid !
(Siapa kira dia bodoh!)
·  Stuff ! Don’t say anything!
 ( Diam jangan bicara !)
·  Hush ! Please keep silent !
(Diam! Harap Diam!)
·  Stop !
(Behenti!)
·  Stop! Please Keep silent !
(Behenti! Harap diam !)